Bicycle, bicycle, bicycle. I want to ride my bicycle. I
want to ride my bike. I want to ride
it where I like.
Queen, Bicycle Race
Penggalan lagu
Queen di atas menggambarkan bagaimana mengasyikkannya
bersepeda. Dengan bersepeda, kita dapat menghemat biaya, mengurangi kemacetan, menjaga
kelestarian lingkungan dan yang tidak kalah pentingnya
ialah dapat meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup. Kita bisa mengamati,
saat ini banyak orang yang mengidap penyakit seperti obesitas. Dan salah satu penyebab
dari penyakit obesitas ialah karena kurangnya melakukan aktivitas fisik. Selain
itu, obesitas juga dapat menyebabkan timbulnya
penyakit-penyakit lainnya seperti jantung koroner maupun stroke yang sangat
berbahaya bagi kesehatan.
Menurut
penelitian Evironmenal Protection Agency
(EPA), di Amerika Serikat, transportasi menyumbang hampir 80% emisi karbon
monoksida dan 55% emisi nitrogen oksida.[1]
Oleh sebab itu, tidak heran jika dibeberapa kota
metropolitan udaranya sudah terkontaminasi oleh zat-zat beracun dan jika terus dibiarkan
tentu akan berdampak pada kesehatan. Tercemarnya lingkungan hidup selain dapat berdampak
buruk pada kesehatan juga akan berdampak pada penurunan kualitas hidup. Oleh
sebab itu, cara paling mudah untuk menjaga kelestarian lingkungan
dan meningkatkan kualitas hidup ialah dengan bersepeda. Saat ini, diberbagai negara mulai banyak bermunculan
komunitas-komunitas bersepeda seperti, bike
to work dan fixie.
Salah satu
negara dengan populasi sepeda yang cukup banyak ialah Belanda. Di Belanda,
sepeda merupakan salah satu moda transportasi yang paling favorit. Berbagai
kalangan dan usia menggunakan sepeda untuk menunjuang aktivitasnya sehari-hari.
Dataran yang rendah, infrastruktur yang mendukung serta adanya regulasi yang
memprioritaskan pengguna sepeda dibandingkan pengguna kendaraan bermotor
menjadikan bersepeda di Belanda menjadi sangat menyenangkan. Selain itu, dengan
bersepeda masyarakat di Belanda lebih cepat untuk sampai di tempat-tempat
tujuan. Hal ini disebabkan karena dengan bersepeda,
warga Belanda dapat terhindar dari kemacetan. Bahkan,
tempat parkir mobil yang sangat terbatas, membuat para pengguna mobil lebih
memilih untuk menggunakan sepeda. Sepeda yang digunakan oleh masyarakat Belanda
juga tidak harus mahal. Sepeda jelek pun asalkan masih bisa berfungsi
akan tetap digunakan.
Gambar
1. Sepeda Di Belanda
Sedangkan keadaan
di Indonesia berbanding 180 derajat dengan keadaan di Belanda. Di Indonesia,
masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi
dibandingkan dengan angkutan umum atau sepeda. Pemerintah pun masih terkesan
kurang peduli dengan keselamatan dan kenyamanan para pengguna sepeda. Sering
kali para pengguna sepeda harus mengalah dengan para pengguna motor dan mobil.
Kita juga bisa lihat seringnya terjadi
pelanggaran lalu lintas yang dapat membahayakan para pengguna sepeda dan
pejalan kaki. Hingga saat ini, di Indonesia masih belum ada infrastruktur yang benar-benar mendukung
untuk bersepeda secara aman dan nyaman. Selain itu, mind set orang Indonesia yang masih kental dengan prestige menjadikan masih sedikitnya
orang Indonesia yang bersepeda.
Mungkin itulah
yang menjadi salah satu penyebab mengapa kota-kota di Indonesia tidak pernah masuk
menjadi kota dengan kualitas hidup yang baik. Kemacetan yang selalu terjadi di kota besar seperti Jakarta menjadikan sebagian warganya
stres. Sedangkan Amsterdam, pada tahun 2011, menempati
posisi ke-12 sebagai kota dengan
kualitas hidup yang baik.[2] Dan salah satu indikator kota dengan kualitas hidup yang baik
ialah kesehatan (polusi), pelayanan publik dan transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar